Diduga Akibat Unjuk Rasa di PT.Barapala terkait Tidak Berikannya Hak Masyarakat, Pihak Keamanan Membabi Buta dan Lakukan Kekerasan Hingga Menembak Dengan Anak Panah Kepada Warga Laut Unterudang


 PADANG LAWAS,-

Masyarakat dari Luat Unterudang  melakukan aksi unjuk rasa damai di depan PT. Barapala Senin (17/11) hingga selesai, pada waktu terbenamnya matahari hingga malam diduga masyarakat diserang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan berjumlah puluhan dari pihak security dari perkebunan dengan memakai alat seperti panah dan tombak.


Bentrokan tersebut menelan 2 (dua) korban dari warga, bernama Adi Ansor Harahap yang terkena anak panah di bagian kaki kanan dan begitu juga  dengan Saripuddin Hasibuan menjadi korban mengenai anak panah di bagian  dada kanan, anak panah menancap kebagian dada, kedua korban tersebut dibawa ke unit kesehatan terdekat untuk melakukan pengobatan.


Salah seorang saksi di lokasi kejadian, Ruslan Abdullah Hasibuan pada wartawan, Selasa (18.11.2025) menceritakan kejadian di tempat, sebelum  penyerangan berlangsung, Diduga puluhan oknum preman suruhan dari  PT. Barapala berkedok security sempat meminta izin pada warga yang menginap di PT Rapala. 


"Mereka minta izin untuk menjemput rekannya di pos 1 (satu) dengan alasannya mau menjemput rekan mereka, jadi pihak masyarakat memberitahu izin untuk mereka lewat,"Jelas Ruslan.


Setelah kembali dari pos satu, tepatnya di dekat jembatan, sekitar 25 orang kurang lebih oknum security dengan membabi-buta melakukan penyerangan kepada masyarakat dengan menggunakan alat yang berbahaya dan dapat menghilang nyawa yaitu panah dan tombak.


Pelaku penyerangan masyarakat berhasil melumpuhkan dan mencederai 2 warga, korban terkena panah di bagian kaki kanan dan di dada kanan. 


Warga yang tiba-tiba diserang berusaha untuk melindungi diri dari serangan oleh oknum security dengan peralatan seadanya dan berhasil memukul mundur oknum security.


Tidak sampai disitu, Puluhan oknum pelaku penyerangan bukan saja melukai masyarakat,  mereka juga diduga merusak kenderaan masyarakat seperti motor, "Pungkas Ruslan. 


Atas kejadian yang menimpa, mewakili mahasiswa Arsad Rizki Siregar mengungkapkan, aksi damai yang dilakukan warga sebelumnya juga sudah mendapatkan izin dari pihak Polres Padang Lawas untuk menginap (ngecamp) di PT. Barapala sambil menunggu pimpinan PT.Barapala menemui warga.


Namun apa yang terjadi, saat pihak Polres Padang Lawas meninggalkan lokasi puluhan preman bayaran berkedok security menyerang warga. 


"Kami juga minta keadilan kepada Kapolda-sumut dan Gubernur Sumatera Utara untuk memberi atensi terhadap permasalahan ini dan turun langsung ke lokasi.”

“Kami juga berencana akan menggelar aksi unjuk rasa besar- besaran ke Poldasu,"Ungkapnya.(tim)


Posting Komentar

0 Komentar